REKTOR UNPAB : MEBIDANGPRO HARUS PERHATIKAN KEARIFAN LOKAL

NEWS UPDATE

REKTOR UNPAB : MEBIDANGPRO HARUS PERHATIKAN KEARIFAN LOKAL

REKTOR UNPAB : MEBIDANGPRO HARUS PERHATIKAN KEARIFAN LOKAL

Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Dr HM Isa Indrawan SE, MM mengatakan, pemerintah harus melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dalam penataan tata ruang Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangpro). 

“Untuk itu pemerintah perlu mengharmonisasikan agar kearifanlokal sebagai landasan pembangunan tidak terjadi benturan, melainkan justru bersinergi dan terintegrasi dengan program pembangunan Mebidangpro,” katanya saat menjadi narasumber pada “Workshop Infrastruktur Perkotaan dan Pelatihan Sistem Transportasi Pintar Infrastruktur Perkotaan Mewujudkan Megapolitan Mebidangro” di kampus Unpab, Jalan Gatot Subroto Medan.

Seminar yang digelar Fakultas Teknik Unpab itu juga menampilkan narasumber Direktur Eksekutif PT Pelindo I  Ir Iman AS, MSc, Guru Besar Unpab Prof Dr R  Hamdani Harahap MSi, Guru Besar Universiti Sains Malaysia (USM) Prof Julaimi Wahid B Arch, M Arch, PhD, Ir Budi Faisal, PhD dari ITB Bandung, dan Prof Dr Muhammad Zaly Shah dari UniversitasTeknologi Malaysia. Isa Indrawan yakin, bangsa yang besar bangga akan budaya dan kearifan lokal yang dimilikinya, yang kemudian menjadi pijakan dalam membangun bangsa dan negara.

“Kita bisa belajar dari banyak negara seperti Tiongkok,Korea Selatan, Jepang dan lainnya. Mereka mengedepankan kekuatan budaya menjadi pendorong pembangunan perkotaan mereka, yang kini menjadi kebanggan bagi negara-negara tersebut,” kata rektor.

Narasumber lainnya, sosiolog Prof R Hamdani Harahap mengatakan, isu-isu sosial yang perlu dicermati dari dampak pembangunan infrastruktur, antara lain bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan pembangunan yang berhadapan dengan terbatasnya jumlah lahan yang tersedia.

“Kemudian, masih lemahnya penerapan kebijaksanaan tata ruang dan tata guna tanah.
Selain itu, mekanisme pembebasan tanah dan pencabutan hak atas tanah yang tidak memberikan akses kepada masyarakat serta isu urbanisasi dan migrasi,” kata Guru Besar Unpab ini.

Sementara itu, Dekan FT Unpab Ir Bhakti Alamsyah MT, PhD mengatakan, worshop ini merupakan titik awal untuk memberikan masukan kepada pemerintah daerah bagaimana memikirkan perkembangan tranportasi yang ramah lingkungan, nyaman dan aman di Mebidangpro.

Karenanya, pemikiran yang berkembang dalam worksop adalah mengembangkan transportasi massal, bukan yang mengangkut perorangan atau kelompok.

"Hasil workshop ini selanjutnya dibahas pada Focus Group Discussion (FGD) sekaligus dikeluarkan rekomendasi kepada pemerintah daerah di wilayah Mebidangpro," kata Bhakti. (HAM)

sumber: http://harianandalas.com

AGENDA

0 Komentar

Tulis Komentar