Tak Berbenah, RI Bisa Masuk Indeks Terbawah Kota Berkelanjutan

NEWS UPDATE

Tak Berbenah, RI Bisa Masuk Indeks Terbawah Kota Berkelanjutan

Tak Berbenah, RI Bisa Masuk Indeks Terbawah Kota Berkelanjutan

Indonesia bersama United Nations - Economics and Social Commisions for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) akan membuat sebuah indeks peringkat terhadap kota-kota berkelanjutan.

“Indonesia yang ikut di dalamnya pun perlu mempersiapkan diri dalam menciptakan kota berkelanjutan. Sebab jika Jadi di sini sih yang paling penting itu yang dari (presentasi oleh) Denmark itu corenya intinya itu di situ, SUTI, Sustainable Urban Transport Index," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga disela diskusi bersama UN-ESCAP di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis, (2/3/2017).

SUTI yang dijelaskannya merupakan suatu alat untuk mengukur seberapa sustainable-nya sebuah kota, nantinya dari situ dapat diketahui sedekat apa kota di Indonesia sebagai kota yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan, apabila Indonesia tak mulai berupaya untuk membuat kota yang berkelanjutan, maka bisa-bisa Indonesia akan berada di peringkat buncit dalam indeks SUTI.

"Nah jadi karena ini kan dari PBB kan kayak kita juga sudah komitmen untuk menurunkan CO2. Jadi ini akan ada satu alat ini yang akan ngecek kota kita seberapa nilainya," jelasnya.

"Nah jadi nanti kalau mereka melakukan pengukuran itu terhadap kota-kota di dunia, kalau kita nggak aware sama itu mungkin nanti kita di bawah (peringkatnya)," lanjut Kepala BPTJ.

Dengan mengetahui indikator-indikator yang menentukan sebuah kota dikatakan sebagai kota yang berkelanjutan, ia meyakini, kota di Indonesia, khususnya Jabodetabek mampu menjadi kota berkelanjutan.

"Karena mulai sekarang kita sudah tahu data apa yang harus kita kumpulin. Dan kemudian bukan data doang. Akhirnya kebijakan apa yang harus kita lalukan dari hasil yang kita dapat," tambahnya.(rai)

sumber:http://economy.okezone.com

AGENDA

0 Komentar

Tulis Komentar