Tata Ruang Harus Jadi Panglima dalam Pengembangan Kota
Tata ruang dinilai sangat menentukan arah kehidupan manusia. Untuk itu perlu dicari cara paling efisien dalam mengekspansi tanah-tanah non-perkotaan.
Menurut Ketua Real Estat Indonesia (REI) Provinsi Banten Soelaeman Soemawinata, tata ruang harus dijadikan sebagai panglima dalam pengembangan di setiap daerah.
Karena sangat strategis dan penting banget tata ruang ini, gimana caranya sesedikit mungkin mengekspansi tanah daerah dan arahnya benar," kata Soelaeman, di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Harus ada sinkronisasi antara peraturan semua sektor, darat, udara dan laut, sehingga peraturan tersebut bisa menjadi kompas dalam pengembangan yang dilakukan pengembang properti. Pasalnya pengembang properti seringkali terkendala karena tidak ada kepastian dalam tata ruang.
Soelaeman juga mengatakan, tata ruang juga diperlukan dalam mengakomodir pertumbuhan manusia. Semua sektor baik darat, laut, maupun perhutanan harus merelakan memberikan lahannya namun dalam batas yang wajar.
Kalau semua sektor enggak mau memberikan lahannya untuk kehidupan yang akan datang, manusia mau ditaruh di mana?, katanya.
Dia memperkirakan, dengan pertumbuhan penduduk sekira 1,94% dari seluruh penduduk Indonesia atau sekira 3,7 juta jiwa yang lahir tiap tahun, Soelaeman mempertanyakan itu mau diarahkan ke mana jika tidak ada lahan yang bisa menampung.
Namun demikian, perlu ada yang diubah dari gaya hidup yang harus mulai terbiasa tinggal dihunian vertikal agar penggunaan lahan tidak makin memboros.
Orang bertambah pasti akan merambah lahan-lahan perkotaan dengan jumlah yang boros misalnya itu hanya terpaku sama landed housa. Semua akan habis, ujarnya.
sumber:http://economy.okezone.com
_.jpg)
