Manfaat Penginderaan Jauh Pada Pemetaan
Metode dalam Pemetaan Suatu Wilayah yang Mulai Banyak Digunakan
Penginderaan jauh (Remote Sensing) adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan suatu obyek. Data penginderaan jauh diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara, balon udara atau wahana lainnya. Data-data tersebut berasal dari rekaman sensor yang memiliki karakteristik berbeda-beda pada masing-masing tingkat ketinggian yang akhirnya menentukan perbedaan dari data penginderaan jauh yang di hasilkan (Richards dan Jia, 2006).
Dengan kata lain, Penginderaan jauh dapat dikatakan sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1993).
Alasan mengapa metode penginderaan jauh mulai banyak digunakan saat ini, antara lain :
- Obyek yang tergambar pada citra sesuai dengan wujud dan letak di permukaan bumi. Karena sesuai dengan aslinya, maka citra merupakan alat yang baik untuk pembuatan peta, baik sebagai sumber data maupun sebagai kerangka letak. Citra akan menyajikan gambar secara lengkap, hal ini memungkinkan untuk penggunaan berbagai bidang, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama. Citra dapat digunakan secara bersama-sama untuk berbagai bidang keahlian (seperti geologi, hidrologi, geografi, biologi, kehutanan, pertanian, dan lain-lain )
- Citra mampu meliputi daerah yang sangat luas. Sebagai contoh, foto udara berskala 1:50.000 menggunakan ukuran standar 23cm x 23cm, mampu meliputi daerah seluas 132 km2. Satu lembar citra satelit Landsat IV yang dibuat dari ketinggian 700 km diatas permukaan bumi meliputi daerah seluas 34.000 km2.
- Citra dapat memberikan gambaran secara tiga dimensional dan menyajikan model medan dengan jelas. Relief lebih jelas karena adanya pembesaran vertikal sehingga memungkinkan pengukuran beda tinggi yang dapat digunakan untuk membuat peta kontur, perencanaan lintas jalan, saluran irigasi, dan sebagainya. Selain itu, metode ini juga memungkinkan pengukuran volume seperti pengukuran volume tanah yang harus digali pada perencanaan jalan, memungkinkan pengukuran lereng untuk menentukan kelas lahan, konservasi lahan, dan keperluan lain.
- Karakteristik obyek yang tak nampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra. Obyek dapat dikenali berdasarkan beda suhunya, dapat direkam pada citra inframerah termal. Misalnya, kota yang tampak pada malam hari, dengan spektrum inframerah termal dapat diwujudkan dalam bentuk citra yang cukup jelas. Selain itu, kebocoran pipa gas bawah tanah atau kebakaran tambang batu-bara bawah tanah juga mudah dikenali pada citra inframerah termal. Contoh lain, mata manusia tidak dapat melihat tanaman yang diserang penyakit. Dengan menggunakan saluran sempit tertentu pada spektrum tampak, tanaman yang mulai diserang penyakit dapat diwujudkan dalam citra sehingga ia dapat dikenali sebelum mata mengenalinya. Dengan menggunakan spektrum inframerah dekat, dapat diwujudkan dalam citra dan dapat dikenali dengan baik.
- Citra dapat dibuat secara cepat. Untuk pemetaan atau penelitian pada daerah rawa, hutan, dan pegunungan, akan membutuhkan waktu yang lama, serta biaya tinggi. Dalam keadaan cuaca yang memungkinkan, daerah-daerah tersebut dapat dipotret dengan cepat. Perekaman satu lembar foto udara yang meliput daerah seluas 132 km2 dilakukan dalam waktu kurang dari satu detik.
- Tidak ada cara lain yang mampu memetakan daerah bencana secara cepat pada saat terjadi bencana, Misalnya pemetaan pada daerah yang terkena bencana : banjir, gempa bumi, angin ribut, serangan gelombang tsunami, letusan gunung berapi, seperti letusan gunung Galunggung pada tahun 1982 yang terekam pada citra satelit cuaca GMS dan NOAA.
- Untuk memantau (monitoring) perubahan seperti pada pembukaan daerah hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan, perluasan lahan garapan dan lain-lain, citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek, misalnya : 16 hari bagi Landsat, 4 dan 2 kali tiap hari bagi citra NOAA.
sumber:http://studioriau.com/