Apa Itu GSB, KDB dan KLB Hati-Hati Jangan Melanggar

NEWS UPDATE

Apa Itu GSB, KDB dan KLB Hati-Hati Jangan Melanggar

Apa Itu GSB, KDB dan KLB Hati-Hati Jangan Melanggar

Apa itu GSB, KDB, KLB yang sangat penting bagi para arsitek maupun desingner dalam merancang sebuah bangunan.

GSB (Garis Sepadan Bangunan): Secara umum GSB adalah garis imaginer yang menentukan jarak terluar bangunan terhadap ruas jalan. Kita dilarang keras membangunan melibihi batas GSB yang sudah ditentukan. Besarnya GSB ini tergantung dari besar jalan yang ada di depannya. Jalan yang lebar tentu saja mempunyai GSB yang lebih besar dibandingkan jalan yang mempunyai lebar yang lebih kecil. Biasanya jarag GSB ini adalah 3 s.d 5 m. Untuk lebih pastinya saya sarankan tanya terlebih dahulu ke pihak developer atau tata kota setempat.

KDB (Koefisien Dasar Bangunan): KDB dapat dimengerti secara sederhana adalah nilai persen yang didapat dengan membandingkan luas lantai dasar dengan luas kavling. kalau kita mempunyai lahan 300 m2 dan KDB yang ditentukan 60% maka areal yang dapat kita bangun hanya 60% x 300 m2 = 180 m2. Kalai lebih dari itu artinya kita melebihi KDB yang ditentukan. Kurangi lagi ruang yang dianggap tidak terlalu perlu. Sisa lahan digunakan untuk ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai area resapan air.

KLB (Koefisien Luas Bangunan): Kalau KDB hanya melibatkan luas lantai dasar, maka KLB melibatkan seluruh lantai yang kita desain termasuk lantai dasar itu sendiri. Cara perhitungannya tetap sama yauitu membandingkan luasan seluruh lantai dengan luas kavling yang ada.

PENGERTIAN KDB

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah nilai prosentase yang diperoleh setelah membandingkan luas lantai dasar dengan luas tanah. Jadi KDB menyatakan perbandingan total maksimal dari luas lantai struktur bangunan yang akan Anda dirikan terhadap luas tanah yang dimiliki.

Standar KDB di suatu kawasan ditentukan oleh pemerintah yang berkuasa di daerah tersebut. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441 Tahun 1998 menyatakan setiap area yang dinding pembatasnya memiliki tinggi di bawah 1,2 meter maka tidak termasuk di dalam perhitungan KDB. Tujuan diberlakukannya KDB antara lain untuk menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH), menjaga kelestarian daerah resapan air, dan membatasi ketinggam bangunan maksimal yang boleh didirikan.

MENGHITUNG KDB

KDB dihitung berdasarkan nilai prosentase yang sudah ditetapkan oleh pejabat pemerintah setempat. Sebagai contoh yakni daerah A memiliki nilai KDB sebesar 75%. Artinya luas bangunan yang didirikan di daerah A tersebut tidak boleh melebihi 75 persen dari luas tanahnya. Sehingga apabila Anda memiliki sebidang tanah di daerah A dengan luas 400 m2, maka luas maksimal lantai dasar bangunan yang diizinkan untuk dibuat adalah 300 m2, sedangkan 100 m2 sisanya harus dijadikan RTH.

Selain nilai prosentase KDB, pemerintah juga biasanya menetapkan aturan tambahan tentang ketinggian maksimal bangunan yang diperbolehkan. Contohnya pemerintah daerah B mengatur bahwa ketinggian maksimal bangunan yang boleh didirikan yaitu 7 lantai. Jadi bangunan-bangunan yang berada di daerah B ini harus memiliki 1-7 lantai dan tidak diperkenankan melanggar ketentuan yang berlaku dengan mendirikan bangunan sampai 8 lantai, 9 lantai, 10 lantai, dan seterusnya. Umumnya, aturan tambahan mengenai ketinggian maksimal bangunan ini diberlakukan di daerah-daerah yang berdekatan dengan area penerbangan.

CONTOH SOAL

Pak Jack mempunyai sebidang tanah di Kota Gelap dengan ukuran panjang 15 m dan lebar 20 m. Setelah memperhatikan sertifikat tanahnya, dia mengetahui kalau ternyata pemerintah setempat telah menetapkan KDB sebesar 80%. Hitunglah luas maksimal lantai dasar yang boleh dibangun oleh Pak Jack di tanah miliknya itu!

Penyelesain :

Diketahui :

Panjang tanah = 15 m

Lebar tanah = 20 m

Nilai KDB = 80%

Ditanyakan : KDB = ……….?

Jawab :

KDB = nilai KDB x luas tanah = 80% x (15 x 20) = 80 % x 300 = 240 m2

Jadi luas maksimal lantai dasar dari bangunan yang boleh dibuat oleh Pak Charles adalah 240 m2.

Pengetahuan tentang KDB sangat penting untuk Anda ketahui terutama jika ingin berinvestasi di bidang properti sehingga bisa memaksimalkan penggunaan lahan. Pada umumnya, nilai KDB di suatu kawasan bisa dinaikkan secara perlahan seiring dengan tingkat perkembangan kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan semakin matang usia suatu kawasan, maka semakin banyak pula tingkat kepadatan ruang yang perlu disesuaikan dengan jumlah penduduknya.

sumber:http://mediatataruang.com

AGENDA

0 Komentar

Tulis Komentar